Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa Polandia Mikołaj Kopernik; lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur 70 tahun) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan tabib. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya.Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan tahun 1945, dinamai untuk menghormatinya.
George Ferris
Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan sosok George Ferris. Ia adalah seorang ahli teknik atau insinyur asal Amerika Serikat yang berhasil menciptakan beberapa penemuan menarik. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah komedi putar raksasa atau yang kemudian dikenal dengan nama Ferris Wheel. Lantas, apa hubungan George Ferris, komedi putar, dan perayaan hari Valentinealias hari kasih sayang?
Salah satu jawabannya adalah 14 Februari. Ya, itulah tanggal di mana hari Valentine diperingati di seluruh dunia setiap tahunnya. George Ferris ternyata juga dilahirkan di tanggal tersebut, tepatnya pada 14 Februari 1859 di Galesburg, Illinois, Amerika Serikat. Nama aslinya sebenarnya cukup panjang, yaitu George Washington Gale Ferris, Jr., yang merupakan putera dari pasangan George Washington Gale Ferris Sr. dan Martha Edgerton Hyde.
Singkat cerita, setelah melalui berbagai lika-liku dalam kehidupannya, George Ferris pada akhirnya menjadi seorang insinyur. Pada tahun 1891, penyelenggara World’s Columbian Exposition, yang merupakan salah satu ajang pameran terbesar pada saat itu, mengadakan sayembara untuk para insinyur di Amerika Serikat. Mereka ditantang untuk membuat suatu karya orisinil yang berani, unik, dan bisa mengungguli Menara Eiffel di Prancis yang sangat kesohor itu.
George Ferris pun mencoba peruntungannya dengan mengajukan disain komedi putar raksasa rancangannya. Menurut George Ferris, komedi putar raksasa yang akan dibuatnya bakal bisa melebihi Menara Eiffel. Dengan menaiki karyanya itu, para pengunjung akan dapat melihat keseluruhan pameran dari atas, dan itu adalah pemandangan yang sangat menakjubkan serta akan menjadi saat-saat romantis bagi pasangan yang berada di sana.
Awalnya, pihak penyelenggara merasa ragu dengan rancangan yang diajukan olehGeorge Ferris tersebut dengan alasan keamanan. Namun, George Ferris kemudian berhasil memastikan keamanan komedi putar raksasa buatannya itu. Akhirnya, komedi putar raksasa karya George Ferris yang lantas diberi nama Ferris Wheel tersebut berhasil dihadirkan dalam ajang World’s Columbian Exposition yang digelar di Chicago pada tahun 1893.
Ternyata, di masa-masa yang akan datang, banyak kisah romantis yang terjadi dan terkait erat dengan komedi putar raksasa yang pertamakali diciptakan oleh George Ferris itu. Dengan demikian, hari lahir George Ferris, juga komedi putar ciptaannya, ternyata memiliki benang merah dengan perayaan hari kasih sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari itu. Sayangnya, George Ferris mati muda di usia 37 tahun pada 22 November 1896, di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Valentine 2013
Mary Leakey (6 February 1913 – 9 December 1996) was a British archaeologist and anthropologist, who discovered the first fossilizedProconsul skull, an extinct ape now believed to be ancestral to humans, and also discovered the robust Zinjanthropus skull at Olduvai Gorge. For much of her career she worked together with her husband, Louis Leakey, in Olduvai Gorge, uncovering the tools and fossils of ancient hominines. She developed a system for classifying the stone tools found at Olduvai. She also discovered the Laetoli footprints. In 1960 she became director of excavation at Olduvai and subsequently took it over, building her own staff. After the death of her husband she became a leading palaeoanthropologist, helping to establish the Leakey tradition by training her son, Richard, in the field.
Langganan:
Postingan (Atom)